AYAT-AYAT CINTA 2
- Dwi Yulianti D
- Feb 14, 2018
- 3 min read

Kali ini gue akan membahas film Ayat-Ayat Cinta 2, yang sebelumnya pada film pertama menuai kesuksesan di tahun 2008.
Jujur ya, promosi film ini terbilang megah, dimulai dari para penyanyi soundtrack filmnya yaitu ada Teh Rosa yang sejak film pertamanya juga sudah berkontribusi, lalu ada Mbak Krisdayanti, dan ditambah ada Raisa dan juga Isyana. Tentu dong pastinya bikin penonton penasaran, tapi saat pertama nonton trailernya entah kenapa gue kehilangan rasa jatuh cinta. Beda dengan dulu ya, film pertamanya membuat gue jatuh cinta meski sudah menonton berkali-kali.
Kali ini bukan Rianti Cartwright yang menjadi sosok Aisyah melainkan Dewi Sandra. Okey karena gue bukan pecinta novel banget, jadi gue lebih berekspetasi penuh pada film.
Berdasarkan trailernya udah bisa disimpulkan, bahwa akan ada tokoh bernama Hulya yang diperankan Tatjana Saphira dan juga ada Chelsea Islan.
Okey akhirnya saya menonton film ini bersama mama saya loh, sama banget saat pertama kali saya nonton Ayat-Ayat Cinta di tahun 2008. Mari kita mulai yah, film kedua ini mengisahkan tentang pengorbanan lagi-lagi. Aisyah menghilang selama tujuh bulan saat ia menjadi relawan di jalur Gaza, awal yang ditunjukan di film ini Aisyah sedang berlari mencari jalan untuk menghindari ledakan bom... (maaf ya, gue pengen menceritakan yang di otak gue, wkwkwk saat scene ini gue malah terngiang lagu Ungu.. "Cari tempat sembunyi oh dimanakah.. cari tempat sembunyi)
Balik lagi maaf gue gaje, nah pas lari eh Aisyah ternyata masih terkena ledakan bom dan ia terjatuh dan langsunglah masuk kepada scene Fakhri yang menjadi dosen di Inggris.
Seperti biasa dengan kharismanya, Fakhri mampu membuat setiap perempuan terpikat. Ia menjadi dosen yang dikagumi karena kebijaksanaannya, kepintarannya, dan kebaikannya.
Fakhri tidak sendiri tinggal di Inggris, ia ditemani oleh Hulusi yang selalu mengantar jemput dirinya kemana saja. Di Inggris Fakhri tentunya menghadapi banyak masalah, sama seperti di AAC pertama yang dipenuhi dengan konflik. Namun kali ini permasalahannya bersama tetangga-tetanga di sekitar rumahnya, di mulai dari Keira dan Jason, mereka berdua merupakan Kakak dan Adik yang membenci Fakhri dan sangat memusuhinya. Lalu ada Nenek Catarina seorang Yahudi yang membenci Fakhri dan menanggap bahwa ia sebenarnya tidak baik.
Banyak memang konfliknya yah apalagi ditambah Fakhri yang masih sibuk mencari keberadaan Aisyah. Tapi dari sekian banyak permasalahan hidupnya, munculah sosok Hulya yang diperankan oleh Tatjana Saphira. Hulya merupakan sepupu Aisha yang saat ini sudah tumbuh dewasa, ia cerdas dan juga memiliki paras yang rupawan.
Fakhri menjalani setiap permasalahannya dengan didampingi Hulya dan dua sahabatnya. Hingga suatu hari ia menolong perempuan bercadar yang diburu oleh polisi, perempuan itu mengaku bernama Sabrina.

sumber foto: Wowkeren.com
Gambarannya segitu aja ya, nanti terlalu spoiler kan ga asik kali. Karena gue yakin, opini setiap orang berbeda terhadap film ini.
Okay saatnya penilaian yah, cerita film Ayat-Ayat Cinta 2 ini tidak semegah promosi filmnya.
Bagusnya aja dulu ya yang gue nilai, film ini sangat bagus karena adanya nilai-nilai agama serta sikap toleransi beragama ditonjolkan. Dari film ini juga gue bisa ambil makna kehidupan, karena dengan kita bersikap baik meskipun orang lain tidak maka lama kelamaan kita dapat balasan yang baik juga. Intinya tetaplah menjadi orang baik, meski orang lain bersikap tidak baik.
Latar film dengan suasana Inggris yang lebih modern juga memberikan suasana baru, sangat berbeda dengan film terdahulu yang mengambil latar Mesir. Akting para tokoh di film ini juga sangat totalitas, terutama Chelsea Islan yang berperan sebagai Keira membuat penonton berdecak kagum dengan permainan biolanya.
Dimana ada kelebihan disitu ada kekurangan, jika dibandingkan dengan film AAC pertama film kedua ini justru mengalami penurunan dalam ceritanya. Dari awal hingga film usai saya tidak meneteskan air mata sama sekali, bukan berati film yang bagus itu yang harus membuat penonton menangis ya. Tapi ketika penonton mendapatkan feelnya dan bisa merasakan apa yang karakter di film itu rasakan.
Apa mungkin ekspetasi gue terlalu tinggi apa gimana, tapi jika disuruh memilih gue bakal pilih nonton AAC versi pertama meski berulang-ulang terus. Karena diversi pertama saya mendapatkan feel bagaimana jika berada di posisi tokoh Aisyah yang begitu bijaksana mendampingi suaminya, atau menjadi Maria yang begitu mencintai Fakhri hingga akhir hayatnya, dan bahkan menjadi tokoh Fakhri kala itu yang pusing tujuh keliling menjalani masalah hidupnya.
Meski begitu, gue ucapkan kepada seluruh Crew film ini dan terutama pada Sutradara AAC 2 ini yaitu Om Guntur yang sudah bekerja keras untuk membuat para penonton bisa melepas rindu pada film AAC ini.
6/10

Comments